RSS

Apa dan Mengapa Tentang Taburia ?

Salah satu upaya Kementerian Kesehatan untuk mencapai target penurunan angka stunting dan perbaikan status gizi anak baduta gakin di Indonesia adalah dengan memenuhi kebutuan zat gizi mikro masyarakat. Masalah gizi mikro pada anak baduta dari hasil penelitian menunjukkan angka prevalensi anemia gizi besi sebesar 26,3% (Susilowati, 2006). Berdasarkan data hasil Riskesdas tahun 2007 dan 2010 menunjukkan bahwa asupan bahan makanan lokal yang dikonsumsi masyarakat miskin masih rendah akan kandungan zat gizi mikro sehingga ASI yang dihasilkan ibu kurang mengandung zat gizi mikro. Hal ini berdampak pada bayi dan akan menderita defisiensi zat gizi mikro.
Salah satu upaya untuk mengatasi kekurangan zat gizi mikro pada bayi usia di atas 6 bulan yaitu melalui pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) baik lokal maupun pabrikan. Namun ada beberapa kendala yang menyebabkan pemberian MP-ASI menjadi tidak optimal karena MP-ASI lokal yang dibuat di rumah ternyata kurang bervariasi dalam jenis maupun jumlahnya, sedangkan MP-ASI pabrikan yang dijual bebas tidak terjangkau oleh keluarga miskin.
Oleh karena itu, diperlukan terobosan lain untuk mengatasi defisiensi zat gizi mikro pada anak usia 6-24 bulan. Karena pada usia tersebut merupakan periode emas (Golden Period) dalam memperbaiki status zat gizi mikro. Terobosan ini dilakukan melalui pemberian multivitamin dan mineral dalam bentuk bubuk tabur gizi yang disebut TABURIA yang ditambahkan pada makanannya.
Sejak tahun 2006 Pemerintah Repubik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Taburia yang merupakan multi zat gizi mikro berisi 12 (dua belas) macam vitamin dan 4 (empat) jenis mineral yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang balita dan mencegah terjadinya anemia. Pemberian Taburia tidak mengubah kebiasaan makan anak, di samping itu penyiapan, penggunaan, serta penyimpanannya lebih praktis.

Apa Itu Taburia ?

Taburia adalah tambahan multivitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan gizi dan tumbuh kembang balita usia 6-59 bulan dengan prioritas balita usia 6-24 bulan.
Apa Manfaat Taburia:
Nafsu makan anak meningkat.
Anak tidak mudah sakit.
Anak tumbuh dan berkembang sesuai umur.
Anak tidak kurang darah sehingga lebih cerdas dan ceria.

Apa Saja Multivitamin dan Mineral yang ada dalam Taburia ?
Taburia mengandung 12 macam vitamin dan 4 macam mineral yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak balita dan mencegah terjadinya Anemia (kurang darah).


VITAMIN
a. Vitamin A
Memelihara kesehatan mata, kekebalan tubuh dan meningkatkan pertumbuhan anak.
b. Vitamin B1
Meningkatkan nafsu makan, pertumbuhan, fungsi pencernaan dan saraf.
c. Vitamin B2
Memelihara kesehatan kulit, fungsi penglihatan, mencegah pecah-pecah pada sudut bibir dan pertumbuhan.
D. Vitamin B3
Meningkatkan nafsu makan, kesehatan kulit, dan daya ingat.
e. Vitamin B6
Membantu pembentukan sel darah merah, pertumbuhan, dan mencegah gangguan fungsi otak.
f. Vitamin B12
Meningkatkan nafsu makan, fungsi saraf, pembentukan sel darah merah, dan mencegah gangguan mental.
g. Vitamin D
Membantu pertumbuhan tulang dan gigi serta mencegah gangguan gigi rapuh.
h. Vitamin E
Membantu pembentukan sel darah merah serta mencegah gangguan bicara dan penglihatan.
i. Vitamin C
Mencegah sariawan dan perdarahan gusi, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta mencegah kelesuan dan kurang darah.
j. Vitamin K
Membantu pembekuan darah, pembentukan dan perbaikan tulang.
k. Asam Folat
Membantu pembentukan sel darah merah serta mencegah penyakit (infeksi) dan kelelahan.
l. Asam Pantotenat
Mencegah kelelahan dan mengatasi sulit tidur pada anak.

MINERAL
a. Iodium
Membantu pertumbuhan dan perkembangan mental, serta mencegah kretin (anak cebol dan terbelakang mental).
b. Seng
Meningkatkan pertumbuhan, fungsi saraf dan otak, serta nafsu makan.
c. Selenium
Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan.
d. Zat Besi
Meningkatkan nafsu makan dan mencegah anemia (kurang darah) dengan gejala 5 L (letih, lemah, lesu, lelah dan lalai).

Siapakah sasaran Taburia ?
Sasaran taburia adalah semua balita usia 6-59 bulan dengan prioritas usia 6-24 bulan dengan pertimbangan pada usia tersebut merupakan periode emas pertumbuhan. Taburia dapat juga diberikan pada anak yang sakit, kecuali balita gizi buruk yang sedang dalam perawatan.

Berapa jumlah Taburia yang diberikan ?
1.    Dalam satu bulan anak mendapat Taburia sebanyak 15 saset dengan pemberian selama 4 bulan. Jadi, satu orang anak mendapatkan 60 saset untuk empat bulan.
2.    Taburia diberikan pada anak setiap dua hari sekali sebanyak 1 (satu) saset.
3.    Satu saset taburia sebaiknya dihabiskan sekaligus pada saat makan pagi.

Makanan yang sudah dicampur Taburia harus segera dimakan dan dihabiskan anak Taburia tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah usia 6 bulan, agar bayi tetap mendapat ASI Eksklusif.

Bagaimana Cara Pemberian Taburia ?
1.    Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air bersih mengalir
2.    Sobek saset Taburia lalu taburkan pada makanan utama (nasi, jagung, kentang, ubi, sagu, dll) yang akan dimakan anak saat makan pagi.
3.    Makanan yang sudah dicampur Taburia harus segera dimakan dan dihabiskan oleh anak.
4.    Taburia sebaiknya tidak boleh dicampur dengan makanan berair (sayuran berkuah) dan minuman (air, teh, susu) karena akan mengubah warna makanan dan dikhawatirkan anak tidak dapat menghabiskannya.
5.    Taburia tidak boleh dicampur dengan makanan panas, karena akan menimbulkan rasa dan bau kurang enak.

Makanan pagi anak balita yang telah dicampur taburi dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral anak.

Taburia dapat diberikan pada anak, baik dalam keadaan sehat mupun sakit.

Hal – hal apa yang perlu diketahui selama anak makan Taburia ?
Ada kemungkinan tinja anak bewarna hitam yang disebabkan adanya zat besi pada Taburia. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena tidak membahayakan kesehatan.
Selain itu adakalanya terjadi susah buang air besar. Hail ini dapat diatasi dengan memberi air minum kepada anak lebih banyak.

Apabila setelah diberi Taburia warna dan rasa makanan sedikit berubah, tidak perlu dikhawatirkan karena perubahan itu tidak mengurangi manfaat Taburia.

Apa peran orang tua dan keluarga dalam pemberian Taburia ?

1.    Mengambil Taburia di Posyandu pada saat hari buka Posyandu, jika berhalangan dapat diambil di rumah kader.
2.    Memeriksa masa kadaluarsa dan kemasan dari taburia.
3.    Menaburkan dan mencampurkan satu bungkus Taburia pada makanan pokok dan diberikan saat sarapan (makanan pagi) 2 hari sekali untuk balitanya yang berusia 6-24 bulan.
4.    Memastikan makanan yang telah ditaburi Taburia habis dimakan oleh balita.
5. Mencatat berapa bungkus Taburia yang tidak diberikan kepada balita dan melaporkan kepada kader pada saat penimbangan di Posyandu.
6.    Menanyakan kepada petugas jika terjadi keluhan pada penggunaan Taburia.

UNTUK DIINGAT, TABURIA HANYA DAPAT DIPEROLEH DI POSYANDU SETIAP BULANNYA TIDAK DAPAT DIPEROLEH DARI TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN DAN APOTEK, TIDAK DIPERJUALBELIKAN DAN DIBERIKAN SECARA GRATIS KEPADA ANAK BALITA YANG DATANG KE POSYANDU.

Jadi, untuk ibu-ibu yang ingin mencoba Taburia datanglah ke Posyandu terdekat...Selamat mencoba...


Apakah Kolesterol berbahaya? Bagaimana dengan Fitosterol?

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering mendengar yang namanya Kolesterol. Biasanya sering sekali dibicarakan oleh orang tua, tetapi di jaman sekarang ini bukan hanya orang tua yang membicarakannya melainkan orang dewasa pun sering membicarakan si Kolesterol ini. Artis seperti pakah Kolesterol ini? Terkenal sekali sepertinya….Yuuuu aahhh kita bahas si Kolesterol…..
Apa kolesterol sebenarnya?
Kolesterol adalah molekul sejenis lipid yang ditemukan dalam aliran darah dan sel tubuh. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang secara alamiah 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membuat sel-sel seht, vitamin D, insulasi saraf dab hormone essensial.
Kelebihan kolesterol dalam tubuh dapat menyebabkan atherosclerosis, timbunan plak di dalam arteri. Plak menyempitkan dinding pembuluh darah menyebabkan berkurangnya sirkulasi darah ke jantung dan otak, kolesterol yang tinggi merupakan factor resiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Ada berapa jenis kolesterol ?
1.     low density lipoprotein (LDL) yang disebut pula kolesterol jahat.
LDL mengandung 75 persen kolesterol dan hanya sedikit protein. LDL berperan untuk mengalirkan kolesterol ke seluruh tubuh. Kadar LDL yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding arteri.
2.     high-density lipoprotein (HDL), dikenal sebagai kolesterol baik.
HDL mengandung banyak protein dan mengalirkan 20-30 persen kolesterol ke seluruh tubuh. HDL berperan untuk membuang kelebihan kolesterol dari sel dan dinding arteri serta  membawa kolesterol kembali ke hati untuk dibuang. HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi pembuluh darah dari proses  Aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).
3.     trigliserida,
Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati. Setelah mengalami proses di dalam tubuh, trigliserida ini akan diserap usus dan masuk ke dalam plasma darah yang kemudian akan disalurkan ke seluruh jaringan tubuh dalam bentuk klomikron dan VLDL (very low density lipoprotein).
Trigliserida dalam bentuk klomikron berasal dari penyerapan usus setelah konsumsi makanan berlemak. Sebagai VLDL, trigliserida dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin dari dalam tubuh. Sementara itu, trigliserida yang berada di luar hati dan berada dalam jaringan misalnya jaringan pembuluh darah, otot, jaringan lemak akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian akan dimetabolisme oleh hati menjadi kolesterol LDL.
Kalori yang didapatkan tubuh dari makanan yang dikonsumsi tidak akan langsung digunakan oleh tubuh melainkan disimpan dalam bentuk trigliserida dalam sel-sel lemak di dalam tubuh yang berfungsi sebagai energi cadangan tubuh. Asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan efek trigliserida di dalam tubuh seseorang. Jika kadar trigliserida meningkat, maka kadar kolesterol pun akan meningkat pula. Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di dalam jaringan kulit sehingga tubuh terlihat gemuk. Seperti halnya kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan. Namun, trigliserida dalam batas normal sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh. Asam lemak yang dimilikinya bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Selain itu, trigliserida memberikan energi bagi tubuh, melindungi tulang, dan organ-organ penting lainnya dalam tubuh dari cedera.
Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium terhadap trigliserida
Normal < 150 mg/dL
Batas tinggi 150 – 199 mg/dL
Tinggi ≥ 200 mg/dL

CARA ALAMI MENURUNKAN KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA

Makanan yang tidak boleh dikonsumsi (banyak mengandung kolesterol)
1.                     Telur puyuh (3640 mg)*
2.                    Babat, kulit, gajih, kikil
3.                    Jeroan: Otak (2300 mg), Jeroan sapi (360), Jeroan kambing (610 mg), gajih sapi (130 mg),
Makanan yang boleh sesekali (1-2 kali/Minggu)
1.                     Mentega/margarin (380 mg)
2.                    Kuning telor ayam/bebek (2000 mg)
3.                    Coklat/cacao (290 mg)
4.                    Sea food: cumi (1170 mg), udang (160 mg), Kerang (160 mg), Tiram (460 mg), Kepiting/rajungan (150 mg)
5.                    Sosis daging (150 mg)
6.                    Iklan belut (185 mg)
7.                    Keju (140 mg)
8.                    Santan (185 mg)
Batasi makanan yang mengandung lemak jenuh
1.                     Minyak kelapa sawit/santan kental
2.                    Mentega, margarin, keju
3.                    Jangan pernah pakai minyak sayur bekas
4.                    Susu Full Cream
Batasi karbohidrat murni
1.                     Gula pasir/gula batu
2.                    Soft drink
3.                    Madu
4.                    Sirup, selai, bolu
Perbanyak makanan yang mengandung vitamin B3 (Niasin) karena niasin akan menurunkan kolesterol & mencegah gumpalan darah. Misalnya: Kulit beras/katul, kulit gandung, kacang tanah, ikan salem, tahu, tempe, ragi
Perbanyak makanan yang berserat karena makanan berserat akan menghambat penyerapan kolesterol. Misanya: kulit gandung, bubur gandum (havermut), beras merah, kacang-kacangan & polong-polongan, sayur-sayuran, buah-buahan (melon, blewah, timun suri, semangka, agar-agar, rumput laut, cincau, labu siam)
Perbanyak makanan yang mengandung antioksidan karena antioksidan akan mencegah oksidasi LDL yang akan mengerak di pembuluh darah.
1.                     Selenium: bawang putih, tomat, ikan laut, brokoli
2.                    Vitamin C: jeruk, jambu biji dll
3.                    Vitamin E : Toge/kecambah, kacang-kacangan, susu kedelai, tahu, tempe
Perbanyak makanan yang mengandung OMEGA-3 karena OMEGA-3 mencegah penggumpalan darah di pembuluh darah. Misalnya: ikan salem, ikan teri, ikan marlin, ikan kakap, ikan tuna, ikan lemeru. Cara masaknya harus direbus, disayur atau dipepes

Perbanyak 
makan jamur karena jamur akan mengurangi pembuatan kolesterol di liver. Misalnya jamur merang, jamur tiram & jamur lainnya yang tidak mengandung racun. Catatan: obat penurun kolesterol golongan statin juga diekstrak dari jamur tertentu.

Berkenalan dengan Fitosterol
Jika Anda ingin menurunkan kadar kolesterol, tampaknya Anda wajib berkenalan dengan fitosterol. Ini adalah sterol yang terdapat dalam tanaman dan mempunyai struktur mirip kolesterol. Secara alami fitosterol dapat ditemukan di dalam sayuran, kacang-kacangan, gandum.Fitosterol dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan cara menghambat penyerapan kolesterol di usus sehingga membantu menurunkan jumlah kolesterol yang memasuki aliran darah.
Karena itu, dalam upaya menurunkan kadar kolesterol, persatuan ahli jantung di Amerika Serikat menganjurkan perubahan pola hidup termasuk di antaranya mengkonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan makanan yang mengandung fitosterol minimal 1000-3000 miligram sehari. Berdasarkan penelitian, mengonsumsi 1000-3000 miligram fitosterol per hari membantu menurunkan kolesterol hingga 10 persen.
Fitosterol digolongkan dalam tiga kelompok utama, yaitu beta-sitosterol, stigmasterol, dan campesterol. Adapun sitoastanol merupakan fitosterol tumbuhan yang termasuk dalam komponen campesterol dan metilsterol. Bagi yang suka mengonsumsi biji-bijian dan minyak sayur, rata-rata dapat mengonsumsi sebanyak 150-400 miligram fitosterol dalam seharinya. Jumlah ini diduga secara efektif dapat menurunkan penyerapan kolesterol yang berasal dari makanan.
Tidak seperti kolesterol, sterol tumbuhan ini diabsorpsi jelek oleh manusia. Pemberian makanan sejumlah besar sterol tumbuhan (fitosterol) seperti beta-sitosterol betul-betul menghambat absorpsi kolesterol. Kenyataan ini telah dimanfaatkan secara klinik, di mana ekstrak beta-sterol sudah bisa diberikan kepada penderita-penderita dengan hiperkolesterolemia (kadar kolesterol plasma darah berlebihan) dalam usaha untuk mengurangi absorpsi kolesterol.
Efek menurunkan kolesterol dari fitosterol sangat menakjubkan. Fitosterol berperan dalam menghambat penyerapan kolesterol dan meningkatkan ekskresi sehingga dapat menurunkan penyerapan kolesterol total. Selain itu fitosterol juga dapat memperbaiki regulasi kolesterol darah pada tingkat yang normal. Fitosterol melindungi jantung yang dimulai dari usus.
Salah satu fitosterol yaitu sitoastanol sudah dibuktikan secara klinis dapat menurunkan kadar kolesterol plasma dan LDL-kolesterol sampai 10-14 persen. Jenis fitosterol yaitu sitoastanol dan sitosterol sudah digunakan sebagai fortifikasi fitosterol pada margarin. Penggunaan margarin yang difortifikasi terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia pada uji klinis. Fitosterol yang berasal dari biji-bijian mempunyai efek ganda dalam menurunkan kolesterol karena pada umumnya biji-bijian dan minyak nabati juga mengandung komponen aktif lain yang berperan juga dalam menurunkan kolesterol.
Efek ganda fitosterol dari biji-bijian juga terlibat dengan mekanisme penurunan kolesterol serum secara bersamaan dengan komponen bioaktif lain, seperti flavonoid, polifenol, dan tokoferol. Saponin yang terkenal cukup tinggi kandungannya pada biji-bijian (gandum, jintan hitam dan kedelai) bersama dengan fitosterol menghambat penyerapan kolesterol dan meningkatkan ekskresi dalam feses. Sedangkan tokotrienol yang tinggi kandungannya dalam biji-bijian, khususnya kedelai, menghambat enzim yang mengkatalis metabolisme kolesterol pada hati. Efek ganda ini sudah terbukti dapat menurunkan kolesterol penderita hiperkolesterolemia dengan sangat efektif.
Nah, sudah kenalkan dengan kolesterol dan fitosterol? Kalau sudah tahu, hindarilah kolesterol dan dekatilah Fitosterol. Tetap makan makanan yang bergizi ya, dan selalu ingat jangan makan yang berlebihan.

Berkenalan lebih dekat dengan Indeks Glikemiks Pangan



Sebelumnya mizzdiet sudah pernah membahas tentang karbohidrat, sekarang mizzdiet mau membahas tentang indeks glikemik yang secara langsung berhubungan dengan karbohidrat. Yuuuu...langsung dibaca...

Indeks glikemik (IG) memberi petunjuk kepada efek faali makanan (pangan) pada kadar gula darah dan respon insulin. Indeks glikemik memberikan cara yang lebih mudah dan efektif untuk mengendalikan fluktuasi kada gula (glukosa) darah. Dengan mengenal karbohidrat berdasarkan efeknya terhadap kadar gula ddan dan respon insulin, yaitu karbohidrat menurut IG-nya, kita dapat memilih jumlah dan jenis karbohidrat (pangan) yang tepat untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan.
Indeks glikemik adalah tingkatan pangan menurut efeknya terhadap kada gula darah. Pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan cepat memiliki IG tinggi. Sebaliknya, pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan lambat memiliki IG rendah. IG memberikan “cerita yang benar” mengenai karbohidrat dan kaitannya dengan kadar gula darah.
IG membolehkan penderita diabetes memilih jenis karbohidrat yang tepat untuk mengendalikan gula darahnya. Dengan mengetahui IG pangan, penderita diabetes dapat meilih makanan yang tidak menaikkan gula adarah secara dratis sehingga kadar gula darah dapat terkontrol pada tingkat yang aman.

BAGAIMANA KARBOHIDRAT BEKERJA ?

Darah mempertahankan kadar glukosa pada taraf tertentu untuk fungsi otak dan sistem saraf pusat. Jaringan ini tidak dapat berfungsi baik tanpa glukosa. Untuk menjamin suplai glukosa terus-menerus, tubuh menyimpan cadangan glukosa di hati dan otot dalam bentuk glikogen. Bila tubuh telah menggunakan cadangan glukosa ini maka tubuh akan memecah protein otot untuk mensintesis glukosa. Konsumsai karbohidrat yang rendah akan membuat kehilangan jaringan otot, bukan lemak dan air. Konsumsi karbohdirat yang rendah tidak banyak membantu menurunkan berat badan tubuh karena simpanan lemak dlaam tubuh tidak bisa dipecah menjadi glukosa. Anjurannya, kita harus memenuhi kebutuhan energi sebanyak 50-60% dari karbohidrat.
Secara luas diyakini bahwa karbohidrat kompleks misalanya beras dan kentang, dicerna dan diserap dengan lambat sehingga menyebabkan sedikit peningkatakan kadar gula darah. Di sisi lain, karbohidrat sederhanan dianggap dicerna dan diserap dengan cepat sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang cepat dan besar. Anggapan ini  salah. Kejutan pertama adalah banyak pangan karbohidrat seperti roti, kentang dan berbagai jenis beras yang bila dicerna dan diserap sangat cepat. Kedua, pangan bergula tinggi seperti permen dan ice cream dalah jumlah sedang tidak meningkatkan kadar gula darah secara drastis.
Karbohidrat dalam pangan yabng dipecah dengan cepat selama pencernaan memiliki IG tinggi. Respon gula darah terhadap jenis pangan (karbohidrat) ini cepat dan tinggi. Dengan kata lain, glukosa dalam aliran darah meningkat dengan cepat. Sebaliknya, karbohidrat yang dipecah dengan lambat memiliki IG rendah sehingga melepaskan glukosa dalah darah dengan lambat. Indeks glikemik glukosa murni ditetapkan 100 dan digunakan sebagai acuan untuk menentukan IG pangan lain
Indeks glikemik pangan campuran berada diantara IG pangan tertinggi dan IG pangan terendah diantara komponen penyusun pangan tersebut. Oleh karena itu, membuat menu makanan lebih bervariasi juga menurunkan IG pangan keseluruhan.
Kecepatan peningkatan kadar gula darah berbedda untuk setiap jenis pangan. Maka dar itu dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi pangan dengan IG rendah dan mengurangi konsumsi pangan dengan IG tinggi. Tujunannya adalah untuk mengurangi beban glikemik pangan secara keseluruhan. Beban glikemik bertujuan utnuk menilai dampak konsumsi karbohdirat dengan memperhitungkan IG pangan. Beban glikemik memberikan informasi yang lebih lengkap mengenai pengaruh konsumsi pangan aktual terhadap peningkatan kadar gula darah.
Indeks glikemis hanyan memberikan informasi mengenai kecepatan perubahan karbohidrat menjadi gula darah. IG tidak memberikan informasi mengenai banyaknya karbohidrat dabn dampak pangan tertentu terhadap kadar gula darah.
Kandungan karbohidrat berbeda dari pangan yang satu ke pangan lain. Kelemahan IG tampak bila membandingkan kandungan karbohidrat pada pangan yang berbeda. Sebagai contoh, IG kentang panggang adalah 121 (IG tinggi). Dengan demikian, menjadikan kentang sebagai pangan harus dihindari. Demikian juga wortel, pangan ini termasuk kategori pangan tinggi IG (IG=131). Namun, tidak bijaksana menganjurkan orang untuk menjauhi wortel dan tidak mungkin orang mampu mengonsumsi 50 gr karbohidrat dari wortel dalam sekali makan.

CARA MENGHITUNG INDEKS GLIKEMIK

Beban glikemik didefinisikan sebagai IG pangan dikalikan dengan kandungan karbohidrat pangan tersebut, beban glikemik menggambarkan kualitas dan kuantitas karbohidrat dan interaksinya dalam pangan.
BG   = IG x CHO..............(*)
Keterangan :
BG      : Beban Glikemik
IG        : Indeks Glikemik (%)
CHO   : Kandungan karbohidrat pangan
Dari persamaan (*) terlihat bahwa BG berbanding lurus dengan kandungan karbohidrat. Artinya, makin tinggi kandungan karbohidrat makin besar BG pangan untuk IG yang sama. Setiap untu BG pangan mewakili 1 g karbohidrat dari pangan acuan (misal roti tawar). Sebagai contoh, BG dari ½ mangkok wortel (kandungan karbohidrat 8 gr) adalah 8 x 131% atau 10,48.

BEBERAPA HAL PENTING TENTANG INDEKS GLIKEMIK

Apakah gula menyebabkan diabetes? atau, apakaha gula semanis yang orang kira? Pada tingkat konsumsi normal, gula tidak menyebabkan diabetes. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui atau sering ditanyakan berkaitan dengan IG pangan.

1.      Apakah lebih baik mengonsumsi karbohidrat komplek daripada kabohidrat sederhana?

Dalam konteks IG, tidak ada perbedaan yang mencolokj antara karbohidrat komplek dan sederhana. Beberapa gbula sederhana, seperti fruktosa memiliki IG rendah.
Karbohidrat kompleks (pati) ada yang memiliki IG rendah dan ada pula yang tinggi, tergantung jenis dan cara pengolahannya. Roti, kentang atau pati yang mengalami penggilingan hingga halus memiliki IG tinggi. Sementara biji-bijian terutama yang masih utuh memiliki IG sedang atau rendah.
Oleh karena itu, kita tidak perlu menghindari gula. Hal yang sama juga berlaku untuk lemak, lemak dalam jumlah tertentu sangat dibutuhksn oleh tubuh. Namun lemak dan gula cenderung menunjukkan hubungan terbalik, diet berkadar gula tinggi gizinya tidak berkurang dibandingkan diet berkadar gula rendah. Umumnya pembatasan asupan gula diikuti oleh peningkatan konsumsi lemak. Pangan berlemak negandung zat gizi lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Dalam beberapa kasus, diet berkadar gula tinggi mengandung zat gizi mikro, terutama kalsium dan riboflavin dalam jumlah yang memadai.

2.      Mengapa pangan yang sama memiliki IG yang berbeda?

Ada tiga faktor utama penyebab perbedaan IG pangan yang sama, yaitu varietas tanaman sumber pangan, pengolahan (misalahnya penggilingan dan pemanasan), dan pemilihan pangan acuan (roti atau glukosa). Bila IG pangan tertentu adalah 80 dengan roti sebagai pangan acuan (IG = 70) maka IG-nya dengan glukosa sebagai pangan acuan (IG = 100) adalah (70/100) x 80 = 57.

3.      Apakah setiap kali makan (pagi, siang, malam) kita harus mengonsumsi pangan yang memiliki IG rendah untuk memperoleh manfaatnya?

Efek mengonsumsi pangan rendah IG terus berlangsung hingga ke makan berikutnya. Mengonsumsi pangan rendah IG pada pagi hari dapat menurunkan IG pangan makan siang. Namun, dianjurkan untuk mengonsumsi pangan rendah IG paling sedikit dua kali sehari.

4.     Roti dan kentang memiliki IG tinggi, masing-masing 70 dan 80. Apakah berarti bahwa penderita diabetes harus menjauhi roti dan kentang?

Roti dan kentang memainkan peran penting pada diet tinggi karbohidrat-rendah lemak, walaupun tujuan kedua dari pelaksanaan diet bagi penderita diabetes adalah menurunkan IG diet. Hanya sekitar setengah karbohidrat harus ditukar dari IG tinggi ke IG rendah sehingga mencapai ukuran untuk penanganan diabetes. Pada penanganan penderita diabetes, pesan penting adalah diet harus berkadar lemak rendah dan berkadar karbohidrat tinggi. Hal ini tidak hanya memperbaiki kadar gula menyeluruh dan pengendalian lipid (lemak), tetapi juga menurunkan berat tubuh.

5.      Apakah ada kaitannya antara IG dan respon insulin?

Pada umumnya, berbagai penelitian telah menemukan suatu korelasi antara IG pangan dan respon insulin. Terkadang respon insulin lebih tinggi atau lebih rendah dari yang diharapkan. Kehadiran protein akan meningkatkan respon insulin secara seimbang.lemak dengan jumlah yang banyak dapat memperlambat respon glikemik, tetapi tidak respon insulin. Namun kita harus menghindari pangan berkadar lemak tinggi.