RSS

Apa dan Mengapa Tentang Taburia ?

Salah satu upaya Kementerian Kesehatan untuk mencapai target penurunan angka stunting dan perbaikan status gizi anak baduta gakin di Indonesia adalah dengan memenuhi kebutuan zat gizi mikro masyarakat. Masalah gizi mikro pada anak baduta dari hasil penelitian menunjukkan angka prevalensi anemia gizi besi sebesar 26,3% (Susilowati, 2006). Berdasarkan data hasil Riskesdas tahun 2007 dan 2010 menunjukkan bahwa asupan bahan makanan lokal yang dikonsumsi masyarakat miskin masih rendah akan kandungan zat gizi mikro sehingga ASI yang dihasilkan ibu kurang mengandung zat gizi mikro. Hal ini berdampak pada bayi dan akan menderita defisiensi zat gizi mikro.
Salah satu upaya untuk mengatasi kekurangan zat gizi mikro pada bayi usia di atas 6 bulan yaitu melalui pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) baik lokal maupun pabrikan. Namun ada beberapa kendala yang menyebabkan pemberian MP-ASI menjadi tidak optimal karena MP-ASI lokal yang dibuat di rumah ternyata kurang bervariasi dalam jenis maupun jumlahnya, sedangkan MP-ASI pabrikan yang dijual bebas tidak terjangkau oleh keluarga miskin.
Oleh karena itu, diperlukan terobosan lain untuk mengatasi defisiensi zat gizi mikro pada anak usia 6-24 bulan. Karena pada usia tersebut merupakan periode emas (Golden Period) dalam memperbaiki status zat gizi mikro. Terobosan ini dilakukan melalui pemberian multivitamin dan mineral dalam bentuk bubuk tabur gizi yang disebut TABURIA yang ditambahkan pada makanannya.
Sejak tahun 2006 Pemerintah Repubik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Taburia yang merupakan multi zat gizi mikro berisi 12 (dua belas) macam vitamin dan 4 (empat) jenis mineral yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang balita dan mencegah terjadinya anemia. Pemberian Taburia tidak mengubah kebiasaan makan anak, di samping itu penyiapan, penggunaan, serta penyimpanannya lebih praktis.

Apa Itu Taburia ?

Taburia adalah tambahan multivitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan gizi dan tumbuh kembang balita usia 6-59 bulan dengan prioritas balita usia 6-24 bulan.
Apa Manfaat Taburia:
Nafsu makan anak meningkat.
Anak tidak mudah sakit.
Anak tumbuh dan berkembang sesuai umur.
Anak tidak kurang darah sehingga lebih cerdas dan ceria.

Apa Saja Multivitamin dan Mineral yang ada dalam Taburia ?
Taburia mengandung 12 macam vitamin dan 4 macam mineral yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak balita dan mencegah terjadinya Anemia (kurang darah).


VITAMIN
a. Vitamin A
Memelihara kesehatan mata, kekebalan tubuh dan meningkatkan pertumbuhan anak.
b. Vitamin B1
Meningkatkan nafsu makan, pertumbuhan, fungsi pencernaan dan saraf.
c. Vitamin B2
Memelihara kesehatan kulit, fungsi penglihatan, mencegah pecah-pecah pada sudut bibir dan pertumbuhan.
D. Vitamin B3
Meningkatkan nafsu makan, kesehatan kulit, dan daya ingat.
e. Vitamin B6
Membantu pembentukan sel darah merah, pertumbuhan, dan mencegah gangguan fungsi otak.
f. Vitamin B12
Meningkatkan nafsu makan, fungsi saraf, pembentukan sel darah merah, dan mencegah gangguan mental.
g. Vitamin D
Membantu pertumbuhan tulang dan gigi serta mencegah gangguan gigi rapuh.
h. Vitamin E
Membantu pembentukan sel darah merah serta mencegah gangguan bicara dan penglihatan.
i. Vitamin C
Mencegah sariawan dan perdarahan gusi, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta mencegah kelesuan dan kurang darah.
j. Vitamin K
Membantu pembekuan darah, pembentukan dan perbaikan tulang.
k. Asam Folat
Membantu pembentukan sel darah merah serta mencegah penyakit (infeksi) dan kelelahan.
l. Asam Pantotenat
Mencegah kelelahan dan mengatasi sulit tidur pada anak.

MINERAL
a. Iodium
Membantu pertumbuhan dan perkembangan mental, serta mencegah kretin (anak cebol dan terbelakang mental).
b. Seng
Meningkatkan pertumbuhan, fungsi saraf dan otak, serta nafsu makan.
c. Selenium
Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan.
d. Zat Besi
Meningkatkan nafsu makan dan mencegah anemia (kurang darah) dengan gejala 5 L (letih, lemah, lesu, lelah dan lalai).

Siapakah sasaran Taburia ?
Sasaran taburia adalah semua balita usia 6-59 bulan dengan prioritas usia 6-24 bulan dengan pertimbangan pada usia tersebut merupakan periode emas pertumbuhan. Taburia dapat juga diberikan pada anak yang sakit, kecuali balita gizi buruk yang sedang dalam perawatan.

Berapa jumlah Taburia yang diberikan ?
1.    Dalam satu bulan anak mendapat Taburia sebanyak 15 saset dengan pemberian selama 4 bulan. Jadi, satu orang anak mendapatkan 60 saset untuk empat bulan.
2.    Taburia diberikan pada anak setiap dua hari sekali sebanyak 1 (satu) saset.
3.    Satu saset taburia sebaiknya dihabiskan sekaligus pada saat makan pagi.

Makanan yang sudah dicampur Taburia harus segera dimakan dan dihabiskan anak Taburia tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah usia 6 bulan, agar bayi tetap mendapat ASI Eksklusif.

Bagaimana Cara Pemberian Taburia ?
1.    Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air bersih mengalir
2.    Sobek saset Taburia lalu taburkan pada makanan utama (nasi, jagung, kentang, ubi, sagu, dll) yang akan dimakan anak saat makan pagi.
3.    Makanan yang sudah dicampur Taburia harus segera dimakan dan dihabiskan oleh anak.
4.    Taburia sebaiknya tidak boleh dicampur dengan makanan berair (sayuran berkuah) dan minuman (air, teh, susu) karena akan mengubah warna makanan dan dikhawatirkan anak tidak dapat menghabiskannya.
5.    Taburia tidak boleh dicampur dengan makanan panas, karena akan menimbulkan rasa dan bau kurang enak.

Makanan pagi anak balita yang telah dicampur taburi dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral anak.

Taburia dapat diberikan pada anak, baik dalam keadaan sehat mupun sakit.

Hal – hal apa yang perlu diketahui selama anak makan Taburia ?
Ada kemungkinan tinja anak bewarna hitam yang disebabkan adanya zat besi pada Taburia. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena tidak membahayakan kesehatan.
Selain itu adakalanya terjadi susah buang air besar. Hail ini dapat diatasi dengan memberi air minum kepada anak lebih banyak.

Apabila setelah diberi Taburia warna dan rasa makanan sedikit berubah, tidak perlu dikhawatirkan karena perubahan itu tidak mengurangi manfaat Taburia.

Apa peran orang tua dan keluarga dalam pemberian Taburia ?

1.    Mengambil Taburia di Posyandu pada saat hari buka Posyandu, jika berhalangan dapat diambil di rumah kader.
2.    Memeriksa masa kadaluarsa dan kemasan dari taburia.
3.    Menaburkan dan mencampurkan satu bungkus Taburia pada makanan pokok dan diberikan saat sarapan (makanan pagi) 2 hari sekali untuk balitanya yang berusia 6-24 bulan.
4.    Memastikan makanan yang telah ditaburi Taburia habis dimakan oleh balita.
5. Mencatat berapa bungkus Taburia yang tidak diberikan kepada balita dan melaporkan kepada kader pada saat penimbangan di Posyandu.
6.    Menanyakan kepada petugas jika terjadi keluhan pada penggunaan Taburia.

UNTUK DIINGAT, TABURIA HANYA DAPAT DIPEROLEH DI POSYANDU SETIAP BULANNYA TIDAK DAPAT DIPEROLEH DARI TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN DAN APOTEK, TIDAK DIPERJUALBELIKAN DAN DIBERIKAN SECARA GRATIS KEPADA ANAK BALITA YANG DATANG KE POSYANDU.

Jadi, untuk ibu-ibu yang ingin mencoba Taburia datanglah ke Posyandu terdekat...Selamat mencoba...